Kunci Percepatan Pembangunan Jalan Tol : Kolaborasi Epik


Kunci Percepatan Pembangunan Jalan Tol : Kolaborasi Epik

 

Indonesia bersama negara-negara di dunia sedang mengupayakan terwujudnya goals SDGs ( Sustainable Development Goals ). Program pembangunan berkelanjutan ini  merupakan hasil kesepakatan dari perwakilan 193 negara di markas PBB pada tahun 2015 silam. SDGs ini merupakan agenda lanjutan dari MDGs ( Millenium Development Goals) yang sudah berakhir tahun 2015. Salah satu poin penting pada goals SDGs ini yaitu terciptanya pembangunan infrastruktur yang menyeluruh, sebuah negara dikatakan maju dibuktikan dengan pertumbuhan ekonominya dan didorong oleh adanya infrastruktur yang mumpuni. Demikian pula “pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah ini untuk menciptakan ekonomi yang berkeadilan untuk seluruh masyarakat. Dengan adanya pembangunan infrastruktur, maka sentra-sentra baru akan terus tumbuh di berbagai lokasi. Dengan begitu, maka ekonomi lokal bisa ikut terdorong lebih maju,” kata Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia seperti dilansir detik.com, Senin (3/5/2018). Selain itu, pemerintah meningkatkan dana untuk infrastruktur berkisar 2,4%. Tahun 2018 anggaran infrastruktur sebesar Rp 410,4 triliun, tahun 2019 meningkat menjadi Rp 420,5 triliun, salah satunya dianggarkan untuk pembangunan 905 km jalan tol seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (12/12/2018).

            Perlu disadari dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang ada di Indonesia membuat jalan dirasa tidak layak lagi. Mengapa? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa setiap tahun jumlah kendaraan meningkat, terutama sepeda motor. Apalagi dengan munculnya fenomena ojek online tentunya akan membuat pengendara motor semakin merajalela.

 

                 Sumber : BPS, 2017

 

Selain itu, ketika kendaraan meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan fasilitas akan menyebabkan kerugian ekonomi pada pelaku usaha seperti angkutan umum, truk pengangkut barang, juga pada konsumen yang menggunakan jasa tersebut. Maka dari itu, pembangunan jalan sangatlah diharapakan.
Di Indonesia sendiri telah diluncurkan suatu platform SDG Indonesia one oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk mendukung terwujudnya goals SDGs, salah satunya pembangunan infrasruktur jalan. Platform ini dibuat dan dikelola oleh PT SMI ( Sarana Multi Indonesia) atas mandat dari Kementrian Keuangan yang bertujuan untuk menghimpun pendanaan dari investor, donor dan lainnya yang kemudian disalurkan untuk proyek-proyek yang terintegrasi dengan SDGs di Indonesia.
PT SMI merupakan salah satu perusahaan yang dipercaya untuk menarik pihak swasta berinvestasi di proyek dengan meningkatkan nilai kelayakan dari proyek tersebut. Perusahaan yang lainnya yaitu PT PII berfokus pada penjaminan dan pengadaan lahan menjadi tanggung jawab pemerintah sebagaimana diatur dalam Pepres 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur ( SMI Insight 2018:5). Dalam hal ini disebut skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang bertujuan untuk percepatan pembangunan infrastruktur dengan melibatkan pihak swasta didalamnya. Adapun benefit dari skema KPBU sebagai berikut :
1.      Transfer of Knowledge, melalui KPBU diaharapakan ada transfer pengetahuan dan teknologi dari pihak swasta kepada pemerintah daerah.
2.      Risk Sharing, adanya alokasi resiko bagi kedua belah pihak (swasta dan pemerintah) yang juga akan meningkatkan keatraktifan proyek.
3.      Project Delivery, target spesifik periode kontruksi membuat pihak swasta menyelesaikan proyek sesuai kesepakatan sehingga terhindar dari siklus anggaran multiyears.
4.      Potensi Investasi, keberhasilan suatu daerah menyelenggarakan KPBU dapat menjadi pintu masuk investasi bagi pihak swasta lainnya. (BPJT, 2018)



Berikut data portofolio PT SMI pada Infrastruktur sektor jalan Tol di Indonesia :
Sumber : SMI Insight - Toll Road Sector Q2 – 2018
PT SMI memberikan dukungan pembiayaan kepada beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pembiyaan berupa, pinjaman maupun penyertaan modal. Dengan keunggulan produk PT SMI diantaranya adalah memberikan tenor jangka panjang (sampai dengan 25 tahun, suku bunga yang kopetitif, produk pembiayaan yang inovatif, skema pembiayaan yang fleksibel, dan memberikan multipliereffect yang besar. Sampai dengan tahun 2018 PT SMI telah berkontribusi pada 19 ruas jalan tol Indonesia dengan komitmen senilai Rp 14,08 Triliun. (SM Insight 2018:12)  





Berikut beberapa detail proyek jalan tol dilansir dari buku sewindu PT SMIAN TOL
  1. JALAN TOL MEDAN-BINJAI
Deskripsi Proyek
• Panjang 16,6 km.
• Proyek ini memiliki nilai strategis untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian di Sumatera, khususnya sekitar Medan – Binjai dan merupakan proyek “green field”.
• Peranan PT SMI: single creditor dengan
  pembiayaan senior loan selama 25 tahun
  dan grace period 15 tahun
  1. JALAN TOL PALEMBANG - INDRALAYA
Deskripsi Proyek
• Panjang 21,93 km.
• Sebagai poros perekonomian Palembang dan Simpang Indralaya, karena  memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial sekaligus membuka akses yang lebih baik bagi perekonomian kota-kota kecil di sekitar Palembang, sehingga diharapkan mulai dari perdagangan sampai pariwisata Sumatera Selatan bisa sangat progresif pertumbuhan ekonominya di tahun – tahun mendatang.
• Peranan PT SMI: Pembiayaan senior loan dengan tenor 25 tahun, grace period 15 tahun (Tranche A), sell-down (Tranche B), cash deficiency support (Tranche C).

  1. JALAN TOL SEMARANG - SOLO
Deskripsi Proyek
• Panjang 72,64 km.
• Merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa, serta merupakan salah satu proyek strategis nasional. Salah satu proyek prioritas dan sangat penting bagi infrastruktur nasional yang memberikan manfaat begitu besar, karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah Semarang.
• Peranan PT SMI: Pembiayaan senior loan
(tenor 10 tahun) dan subordinasi (tenor 15
tahun).

  1. JALAN TOL PANDAAN - MALANG
Deskripsi Proyek
• Panjang: 37,62 km.
• Mempunyai peranan penting dalam memperlancar arus transportasi yang dapat
berdampak pada pertumbuhan sektor rill di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur.
• Peranan PT SMI: penyertaan modal hingga 5% kepemilikan saham, menyediakan dana talangan tanah.

  1. JALAN TOL CIKOPO - PALIMANAN
Deskripsi Proyek
• Panjang: 116 km.
• Dapat membantu mengurangi arus mudik yang menjadi masalah menahun
• Peranan PT SMI: pembiayaan senior loan, dengan menjadi angota sindikasi
pembiayaan bersama 22 bank senilai Rp. 8,8 triliun

  1. WASKITA TOLL ROAD
Deskripsi Proyek
• Waskita Toll Road (WTR) merupakan anak usaha PT Waskita Karya
(Persero) Tbk
• PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Taspen (Persero) secara bersamasama memberikan pembiayaan investasi dalam bentuk ekuitas (equity financing) kepada PT Waskita Toll Road, yang akan digunakan untuk pembiayaan 9 ruas jalan tol. 8 ruas jalan tol berlokasi di Pulau Jawa dengan
total panjang 408,41 Km.
            Apabila infrastruktur penghubung sudah tercipta, terbukalah peluang bagi sektor lain untuk berkembang memajukan ekonomi. Sebut saja sektor wisata, barang dan jasa, transportasi umum dan berbagai sektor lainnya. Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah dan PT SMI dalam suatu platform SDG Indonesia One merupakan kolaborasi yang luar biasa untuk pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan demi terciptanya negeri yang lebih baik lagi.  #BanggaDukungInfra

Share:

0 komentar